BARITO UTARA – Setelah Nasional Corruption Watch (NCW) melakukan penelusuran alur sungai dan jalur pipa sepanjang 55 km milik PT MGE, yang telah diberitakan diduga telah mencemari Sungai Lahei, ternyata pemberitaan tersebut terkesan berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang NCW temukan di lapangan. Sebab, pipa tersebut hanya menimbulkan rembesan kecil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Demikian dinyatakan Ketua NCW Badian, Jumat (20/6/2025) di Barito Utara.
“Adanya rembesan sebagaimana diberitakan itu, telah ditangani dengan baik oleh PT MGE dan bersifat terlokalisir. Itu fakta yang kami temukan di lapangan,” ungkap Badian.
Oleh sebab itu, lanjut Badian, NCW berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi-informasi yang belum terverifikasi dengan benar.
“Mungkin perlu menjadi dedikasi” semua pihak untuk mendukung pola pengangkutan kondensat melalui pipa yang rancang oleh pemerintah pusat demi kelancaran distribusi condensat keluar untuk menghindari tank top atau tangki penuh di Gathering Station milik Medco Energy Bengkanai Limited (MEBL),” ungkap Badian lagi.
Bahkan, kata Badian, jika pengangkutan hanya dengan menggunakan truk seperti selama ini sering terkendala oleh musim hujan.Maka apabila pola pengangkutan menggunakan
pipa tidak diikut sertakan beroperasi, disinyalir kemungkinan akan terjadi proses pembakaran condensat yang berpotensi merugikan Negara. NCW pun sdh melayangkan surat konfirmasi ke pihak terkait Dinas Lingkungan Hidup Barito Utara mempertanyakan terkait semua perizinan Pt.MGE dan isu yang baru terjadi dilapangan.(*)
Narahubung:
Badian
Ketua NCW.(Red Yurin)