Karawang-MEDIAPOLISI.COM-Menanggapi pemberitaan yang beredar di beberapa media online terkait proyek pembangunan drainase jenis U-Ditch di Dusun Kedung Mulya RT 028/008, Desa Pasirkaliki, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Rawing — yang disebut-sebut dalam berita tersebut — memberikan klarifikasi dan sanggahan atas tuduhan intimidasi terhadap jurnalis.
Menurut Rawing, pemberitaan yang menyebut dirinya melakukan tindakan intimidatif tidak sepenuhnya benar. Ia mengakui berada di lokasi proyek, namun membantah keras bahwa dirinya melakukan ancaman maupun arogansi terhadap wartawan.
“Tidak ada intimidasi apalagi kekerasan. Saat itu saya hanya datang dan bertanya, karena memang sedang ada pekerjaan dan saya ingin memastikan siapa yang datang. Bahkan saya tidak turun dari motor. Justru wartawan yang datang saat itu mengatakan, ‘Saya teh butuh mandor, bukan Akang,’ dalam bahasa Sunda,” ungkap Rawing saat dikonfirmasi, Selasa (03/06/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menjelaskan bahwa pelaksana proyek merasa kurang nyaman dengan sikap wartawan yang langsung meminta informasi teknis tanpa menyapa atau menunjukkan identitas resmi. “Pelaksana hanya bilang ke mandor, jangan dikasih. Tidak ada kalimat kasar atau nada mengintimidasi. Hanya itu saja,” tambahnya.
Terkait informasi teknis proyek, Rawing juga membantah klaim bahwa galian terlalu dangkal atau tidak sesuai spesifikasi. Berdasarkan hasil pengecekan tim investigasi dari mitrapolisi.com di lapangan, disebutkan bahwa kedalaman galian justru mencapai 45 cm x 45 cm. Sementara U-Ditch yang akan dipasang berukuran 30 cm x 30 cm.
“Jadi informasi soal galian dangkal tidak benar. Bahkan pelaksana dan mandor sudah mengonfirmasi langsung bahwa kedalamannya sesuai standar, bahkan melebihi ukuran minimum,” jelas Rawing.
Rawing juga membantah pernyataan bahwa dirinya adalah wartawan dari media SB seperti yang disebutkan. “Saya tidak pernah mengaku dari media manapun. Kalau ada yang mengatakan begitu, itu keliru dan saya tidak tahu siapa yang menyebutnya.”
Menutup pernyataannya, Rawing menyayangkan adanya pemberitaan sepihak tanpa konfirmasi langsung kepadanya. Ia berharap media dapat menjaga profesionalisme dalam menyampaikan informasi ke publik, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Silakan kontrol sosial dijalankan, tapi alangkah baiknya berimbang, mengonfirmasi semua pihak, termasuk kami di lapangan,” pungkasnya
[Red]>