Bangka Belitung, Mediapolisi.com Pangkalpinang– Karbon aktif, yang dikenal luas sebagai arang aktif, menjadi sorotan utama dalam pengembangan industri dan penyediaan air bersih di Bangka Belitung. Senin (4/11/2024).
Pada Senin (4/11/2024), Erzaldi Rosman Djohan, mantan Gubernur dan Ketua DPD Partai Gerindra Babel, mengungkapkan betapa pentingnya inovasi ini bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di provinsi tersebut.
Dalam pernyataannya, Erzaldi menekankan bahwa karbon aktif memiliki berbagai manfaat signifikan, terutama dalam proses filtrasi air.
Karbon aktif berfungsi menyerap kontaminan, seperti bau, warna, klorin, dan mineral berbahaya, sehingga menghasilkan air yang lebih segar dan layak konsumsi.
Kualitas air bersih yang optimal tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Erzaldi menjelaskan bahwa pemanfaatan karbon aktif tidak terbatas pada industri pengolahan air.
Di sektor industri, karbon aktif berperan sebagai pemurni larutan dalam industri gula, minuman alkohol, dan farmasi.
Selain itu, penggunaannya dalam penyerap gas beracun, penghilang bau, dan filter untuk emisi kendaraan menjadikannya komponen vital dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.
“Pengolahan karbon aktif di Bangka Belitung sangat mungkin dilakukan, mengingat potensi dan ketersediaan bahan baku yang melimpah,” ujar Erzaldi.
Ia menyoroti bahwa limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah kayu, dan limbah peternakan bisa dimanfaatkan untuk memproduksi karbon aktif.
Metode pengolahan yang dapat diterapkan meliputi proses kimia dan fisika, yang memungkinkan pengembangan produk berkualitas tinggi.
Erzaldi juga menambahkan bahwa karbon aktif berfungsi sebagai adsorben, yang dapat menyerap logam berat dari makanan dan minuman, serta memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri, seperti perminyakan dan budidaya udang.
Dalam konteks ini, keberadaan teknologi pengolahan yang baik menjadi kunci untuk menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas dan keamanan.
Mengingat kompleksitas pengelolaan karbon aktif, Erzaldi mengajak semua pihak untuk bekerja sama.
“Pengelolaan karbon aktif bukanlah hal yang mudah; dibutuhkan keahlian dalam menguasai teknologi proses agar produk yang dihasilkan berkualitas,” ungkapnya.
Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal sangat penting untuk merealisasikan potensi karbon aktif ini.
Pengembangan industri karbon aktif di Bangka Belitung tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.
“Dengan membangun industri yang berkelanjutan, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan peluang kerja bagi banyak orang,” tegas Erzaldi.
Penerapan teknologi karbon aktif yang efisien dan ramah lingkungan diharapkan mampu menjawab tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Dengan dukungan dari semua elemen masyarakat, Bangka Belitung bisa menjadi pelopor dalam industri karbon aktif, membawa manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.
Melalui inisiatif ini, Erzaldi Rosman Djohan menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Bangka Belitung, dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal dan berkelanjutan.
Keberhasilan pengembangan ini akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengikuti jejak serupa dalam memanfaatkan limbah menjadi sumber daya berharga. (Ari Wibowo/KBO Babel)