Keterlambatan KMP Tude Hambat Proyek Infrastruktur di Pulau Lembeh, Warga dan Pekerja Terdampak

Keterlambatan KMP Tude Hambat Proyek Infrastruktur di Pulau Lembeh, Warga dan Pekerja Terdampak

Spread the love

Bitung, Mediapolisi.com – Keterlambatan beroperasinya kapal ferry KMP Tude milik PD Bangun Bitung mulai menimbulkan dampak serius bagi masyarakat Pulau Lembeh dan sejumlah proyek yang dibiayai oleh APBN dan APBD. (14/10/2024)

Warga serta para pelaksana proyek merasakan hambatan ini terutama dalam hal pengiriman material dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Atox, warga Lembeh Papusungan yang juga merupakan pengawas umum proyek peningkatan Pelabuhan Penyebrangan Lembeh, mengungkapkan bahwa keterlambatan operasional KMP Tude menjadi salah satu penyebab utama molornya proyek pelabuhan tersebut.

“Untuk penimbunan di bibir pantai belum terealisasi. Kami masih menunggu alat berat seperti mobil Hexa yang rencananya akan dibawa untuk melakukan timbunan di area dermaga,” ujar Atox kepada media ini.

Kendala yang sama juga dialami oleh proyek pembangunan SMK N 3 Bitung di Pulau Lembeh. Pelaksana proyek menyatakan bahwa keterlambatan KMP Tude memaksa mereka menggunakan perahu tradisional untuk mengangkut material seperti pasir dan semen, yang mempengaruhi efisiensi pekerjaan.

“Beberapa material proyek hanya bisa dibawa dengan perahu tradisional, yang menyebabkan biaya dan waktu pengerjaan menjadi jauh lebih lama,” jelas salah satu pelaksana proyek.

Pihak PD Bangun Bitung menjelaskan bahwa penyebab keterlambatan operasional KMP Tude terkait dengan masalah teknis kapal. Direktur Umum PD Bangun Bitung menyatakan bahwa meski kapal sudah keluar dari docking, masih ada perbaikan yang perlu diselesaikan.

“Ini masih dalam tahap perbaikan dan finishing. Selasa besok akan ada audit,” ungkap Dirum PD Bangun Bitung melalui pesan singkat.

Ia juga menegaskan bahwa permasalahan yang dihadapi bersifat teknis, di mana KMP Tude termasuk kapal yang wajib memenuhi standar kelas dan harus diaudit oleh BKI sebelum dapat beroperasi. Selain itu, terdapat kendala anggaran pemeliharaan yang belum sepenuhnya memenuhi standar kapal.

“Intinya, semua ini terkait peraturan, dan Perumda BB sudah berusaha maksimal dengan keterbatasan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang terus berjalan di kapal, sambil menunggu persetujuan dari BKI pusat,” pungkas Dirum PD. Bitung.

Publik kini menantikan informasi akhir mengenai kapan KMP Tude dapat beroperasi. Dengan adanya informasi awal terkait keterlambatan ini, masyarakat dan pihak pelaksana proyek di Pulau Lembeh diharapkan dapat memahami situasi dan bersabar hingga permasalahan KMP Tude terselesaikan.

Jurnalis : Randi

Editor : Sofyan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *