Tokoh  PPP ke Kotak Kosong: Gerakan Masyarakat untuk Demokrasi yang Sehat

Tokoh PPP ke Kotak Kosong: Gerakan Masyarakat untuk Demokrasi yang Sehat

Spread the love

Bamgka Belitung,  Mediapolisi.com

Dalam langkah berani untuk menegakkan prinsip demokrasi yang sehat, tokoh-tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Pangkalpinang menyerukan kepada warga agar mendukung gerakan kotak kosong. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, 6 Oktober 2024, para tokoh ini mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan relawan yang bertujuan memenangkan kotak kosong dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.

 

Tokoh-tokoh PPP seperti H. Badaruddin Usman, Eka Mulya Putra, Zaki Mubarok, Doni Prahyudi, dan Dedi tampil dalam acara ini, yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam memperjuangkan hak suara mereka.

 

 

H. Badaruddin Usman, yang merupakan mantan Ketua DPC PPP dan mantan Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, menegaskan bahwa dukungan untuk kotak kosong bukan hanya sekadar penolakan terhadap calon tunggal, tetapi juga merupakan langkah untuk mengembalikan demokrasi yang seharusnya berjalan dengan sehat.

 

“Kotak kosong adalah bukti matinya demokrasi akibat ulah para elit partai yang mengabaikan aspirasi masyarakat. Masyarakat tidak menghendaki calon tunggal karena itu mengebiri aspirasi dan kehendak rakyat,” ujar Usman dengan tegas.

 

 

Pernyataan ini menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap situasi politik saat ini, di mana banyak masyarakat merasa tidak memiliki pilihan yang layak dalam pemilihan yang akan datang.

 

Eka Mulya Putra, mantan Pengurus DPW PPP Babel, menambahkan bahwa fenomena kotak kosong mencerminkan gejala yang tidak sehat dalam iklim demokrasi.

 

 

“Kita harus berikhtiar menyelamatkan demokrasi dengan ikut memenangkan kotak kosong. Sebagai ibukota Provinsi, Pangkalpinang harus menjadi contoh demokrasi yang sehat dan bermartabat,” tuturnya.

 

Gerakan ini mendapat dukungan kuat dari generasi muda PPP. Zaki Mubarok, sebagai tokoh muda yang mewakili suara pemuda, mendorong generasi muda untuk lebih aktif dan kritis dalam menilai kondisi demokrasi yang stagnan di partai.

 

 

“Kita memiliki tokoh muda mumpuni seperti Ustadz Dede Purnama Alzulami, tetapi kenyataannya tidak didukung oleh partainya sendiri,” katanya, menunjukkan harapan untuk perubahan di kalangan pemuda.

 

 

Dedi, yang merupakan anak dari tokoh karismatik PPP, KH. Muhammad Haji Cholid, mengekspresikan kekecewaannya terhadap mekanisme pengambilan keputusan di partai.

 

 

Ia menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung gerakan kotak kosong.

 

 

“Saya mengajak seluruh warga partai di Pangkalpinang untuk bergotong-royong memenangkan kotak kosong,” ujarnya.

 

Ustadz Dede Purnama Alzulami, saat ditemui dalam acara diskusi, menjelaskan bahwa kotak kosong bukan sekadar simbol kekosongan, melainkan harapan bagi masyarakat yang mendambakan pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi mereka.

 

 

“Kita perlu berpikir kritis dan mempertimbangkan pilihan ini sebagai langkah menuju perbaikan demokrasi,” ujarnya, menekankan bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa keberanian untuk mengambil sikap.

 

Dalam sesi tanya jawab, peserta memberikan masukan yang konstruktif. Ahmad Subari, atau Bang Acu, mengkritik tindakan 30 anggota DPRD Kota Pangkalpinang yang memamerkan foto bersama calon tunggal.

 

 

“Ini bisa berujung pada tindakan pidana,” tegasnya. Kritikan ini menunjukkan bahwa situasi politik di Pangkalpinang semakin memanas, dengan dukungan terhadap kotak kosong semakin meningkat.

 

Sarpin, mantan anggota DPRD dan relawan kotak kosong, mengungkapkan bahwa partai-partai yang hanya mengusung satu pasangan calon telah mencabik-cabik demokrasi.

 

 

“Dengan hanya satu paslon tunggal, DPRD tidak bisa melakukan kontrol terhadap pemimpin yang terpilih,” jelasnya.

 

 

Pernyataan ini menggambarkan kekhawatiran masyarakat bahwa pilihan yang terbatas akan berdampak pada kualitas kepemimpinan di masa depan.

 

Para tokoh PPP di Pangkalpinang menyadari bahwa mendukung kotak kosong bukan hanya tentang menolak calon tunggal, tetapi juga tentang menegakkan prinsip demokrasi yang sehat.

 

 

Mereka berharap langkah ini dapat mendorong partai untuk lebih mendengarkan suara rakyat dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan elit.

 

“Dukungan terhadap kotak kosong adalah bagian dari upaya memperjuangkan kedaulatan rakyat. Kita harus berani menyatakan bahwa kita ingin pilihan yang lebih baik dan beragam dalam pemilihan mendatang,” ungkap H. Badaruddin Usman.

 

 

Pernyataan ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran politik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi dan menyuarakan pendapat mereka.

 

Doni Prahyudi, mantan anggota fraksi PPP DPRD Kota Pangkalpinang, menegaskan pentingnya partisipasi aktif dalam gerakan ini.

 

 

“Saya mengajak para pendukungnya untuk mendukung perjuangan relawan kotak kosong dan ikut berpartisipasi untuk memenangkan kotak kosong pada Pilkada 2024,” ujarnya.

 

Dengan demikian, gerakan kotak kosong bukan hanya sekadar pilihan, tetapi juga harapan bagi masyarakat Pangkalpinang untuk mendapatkan pemimpin yang mampu mewakili aspirasi mereka.

 

 

Diharapkan, dukungan terhadap gerakan ini dapat menjadi momentum penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.

 

Diskusi dan seruan yang dihasilkan dari pertemuan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memperluas dialog tentang demokrasi dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses politik.

 

 

Dengan semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh PPP, harapan untuk perubahan di Kota Pangkalpinang semakin menguat, dan masyarakat diajak untuk berani mengambil sikap dalam menghadapi tantangan politik ke depan. (M.Zen/KBO Babel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *